Sabtu, 18 Oktober 2008

HP

Pengantar

Ilustrasi Virus handphone
Gambar 1. Virus Komputer

Saat ini Virus tidak saja menjangkiti komputer namun sudah menjangkiti telepon selular. Jika sebuah telepon selular (HP) terkena virus, tentu saja dapat mengakibatkan rusaknya sistem pada telepon selular tersebut sehingga terkadang sebuah pesan singkat (SMS) tidak muncul teksnya, performa HP menjadi turun, beberapa aplikasi dalam HP hilang secara misterius dan masih banyak lagi kerugian yang terjadi pada HP jika sudah terjangkit virus.

Ada beberapa media yang dapat digunakan sebagai sarana penyebaran virus HP, di antaranya Bluetooth, Infrared, Wi-Fi, Cable Data, dan Internet. Untuk mengatasi hal itu, perlu antisipasi agar telepon selular kita tidak terinfeksi. Berbagai cara dapat dilakukan seperti memasang anti virus pada HP, mematikan Bluetooth dan Infrared jika tidak digunakan, dan masih banyak lagi cara untuk menangkal penyebaran virus. Semakin canggih sebuah telepon selular, resiko terkena virus semakin besar dibandingkan sebuah telepon selular yang sederhana.

Pengguna handphone 1G dan 2G bisa sedikit lega karena keterbatasan pemrograman ponsel masih simple dan terbatas sehingga tidak memungkinkan ada virus, berbeda dengan ponsel 2,5 atau 3G yang secara teknis fungsinya hampir mendekati komputer. Hal ini memicu para programmer membuat virus untuk ponsel.


Mengenal Virus Ponsel

Penemuan Virus Ponsel Pertama

Kegiatan mengirim pesan singkat atau sering disebut juga SMS (short message service) sudah tidak asing lagi di kalangan pengguna telepon seluler (ponsel) berbasis GSM saat ini. Selain murah, penerima SMS tetap dapat menerima pesan walaupun ponselnya sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan sinyal operator.

Namun perlu diwaspadai jika menggunakan sebuah ponsel dan menerima pesan singkat. Pasalnya, seorang peneliti keamanan komputer di Belanda berhasil menciptakan virus ponsel yang dapat merusak ponsel-ponsel melalui SMS. Demikian diberitakan BBC.co.uk, Jumat 18 Januari 2001. Virus tersebut diciptakan oleh Job de Haas, seorang peneliti pada perusahaan riset keamanan ?ITSX?. Pesan berbahaya ini memanfaatkan bug yang ada pada tiga jenis ponsel itu. Saat diterima, virus itu akan membuat beberapa handset menjadi tidak bisa digunakan sama sekali.

Sejatinya, fasilitas SMS memang dirancang untuk mengaktifkan secara otomatis fungsi-fungsi yang ada dalam sebuah ponsel melalui sebuah script yang dikirimkan oleh operator ponsel. Pengguna ponsel tersebut tidak dapat membaca script tersebut, namun handset akan menerimanya sebagai perintah untuk mengaktifkan fitur tertentu. Script semacam inilah yang digunakan oleh De Haas untuk menciptakan virus ponsel ini.

Beberapa jenis virus ponsel

Virus yang disinyalir menyebar di Indonesia sudah cukup merata. Ada beberapa jenis virus dan variannya yang telah menjangkit bermacam-macam tipe ponsel. Efek yang ditimbulkan oleh virus bervariasi bergantung pada jenis virus yang menjangkitinya.

  • Commwarior : adalah nama virus yang telah ditemukan peneliti antivirus yang bisa menyusup ke dalam phonebook suatu handphone. Secara otomatis virus itu akan mengirimkan salinan (copy) dirinya ke handphone lain. Virus ini bukanlah jenis yang membawa muatan berbahaya atau merusak. Namun ia mampu menyebar secara diam-diam dan cenderung mengecoh seseorang, karena seolah-olah berasal dari nomor yang kita kenal. Selain itu, virus ini bisa menyebar dalam jangkauan luas. Commwarrior menyembunyikan diri dalam bentuk file dan mengirimkan diri melalui multimedia messaging service (MMS) alias pesan multimedia yang biasa dirangkai dengan foto, nada dering, atau klip video di antara handphone canggih (smartphones).

  • Skull dan Mosquito : virus ini tidak bisa menyebar antar handphone. Virus itu hanya bisa menular bila pengguna mengunduh (download) suatu program lewat situs internet.

  • Cabir : virus ini menyebar melalui peranti Bluetooth, artinya ia hanya aktif pada jarak sekira 10 meter, sesuai jangkauan peranti nirkabel tersebut. Virus ini juga dapat menyerang pesawat komunikasi berbasis Symbian.

  • Rontokbro : virus ini dapat menyebabkan masalah pada peralatan elektronik seperti kamera digital karena memory utama MMC yang seharusnya digunakan oleh program kamera tersebut ditempati oleh Rontokbro sehingga secara tidak langsung menyebabkan masalah pada peralatan elektronik tersebut.

Beberapa virus ponsel yang menyerang pesawat komunikasi berbasis Symbian adalah Lasco, Skulls, Cabir, CommWarrior, Drever, Locknut, Dampig, Mabir, Fontal, Hobbes.


Media Penyebaran Virus

Jika mengakfifkan bluetooth maupun infrared perlu berhati-hati karena bisa jadi media tersebut menjadi sarana penyebaran virus ponsel secara cepat tanpa diketahui. Memang, fitur-fitur yang disediakan dalam sebuah ponsel sangat membantu banyak hal namun perlu diwaspadai pula bahwa virus ponsel akan menyebar melalui berbagai cara yang tidak diketahui oleh pengguna ponsel tersebut.


  • Bluetooth : fitur ini umumnya sudah ada pada ponsel 2G (Second Generation) dan menjadi suatu hal yang wajib dalam sebuah ponsel. Beberapa virus dapat menyebar melalui media ini jika melakukan kontak langsung sesama ponsel yang memiliki bluetooth seperti mentransfer file antar ponsel atau melakukan koneksi ke jaringan internet.




  • Infrared : sama halnya dengan bluetooth, fitur ini juga sudah ada pada beberapa ponsel 2G. Bedanya terletak pada jangkauan dan kecepatan transmisi. Bluetooth lebih jauh jangkauannya dan lebih cepat mentransmisikan dibandingkan Infrared.

  • Wi-Fi : fitur ini hampir sama dengan bluetooth dan infrared namun lebih cepat proses transimisinya dibandingkan bluetooth maupun infrared. Jangkauanya pun lebih luas, namun tidak semua ponsel 2G memiliki fitur ini. Hanya beberapa jenis ponsel seperti PDA Phone.

  • Cable data : media ini sangat riskan karena berhubungan langsung dengan komputer, di mana virus komputer dapat menyerang ponsel begitu pula sebaliknya. Virus ponsel dapat pula menginfeksi komputer.

  • Koneksi internet : media ini adalah yang paling rawan di bandingkan media penyebaran lain karena virus sangat mudah sekali menyusup melalui jaringan internet dalam bermacam-macam bentuk seperti email, download ringtone, dan lain-lain.

Faktor Lingkungan

Jika berjalan-jalan di pusat perbelanjaan seperti Mall, Hyper Market maupun sejenisnya perlu berhati-hati jika menggunakan ponsel dan memiliki beberapa fitur seperti bluetooth, infrared, maupun wireless. Karena bisa jadi virus akan menyusup ke ponsel Anda melalui media tersebuat tanpa sepengetahuan.

Ketika Anda mengaktifkan bluetooth, pastikan telah mematikan fitur tersebut sebelum berjalan-jalan ke pusa pertokoan. Di beberapa tempat di Jakarta (Food Court Ambassador, Plasa Indonesia, Food Court Plasa Semanggi) merupakan daerah rawan penyebaran virus. Perlu diketahui bahwa jangkauan bluetooth dapat mencapai 10-30 meter, artinya jika Anda lupa me-nonaktifkan bluetooth dan berjalan-jalan di daerah tersebut jangan kaget apabila tanpa sengaja mendapat sebuah pesan 'salam tempel' dari seseorang yang berisi virus. Selain melalui SMS, virus juga menyebar melalui MMS dalam bentuk gambar-gambar yang 'menggiurkan'. Hotel dan perkantoran juga menjadi 'surga' bagi penyebaran virus ponsel.


Cara Penyebaran Virus

Handphone semakin rawan dengan infeksi virus dan ini dikarenakan handphone sudah menjadi peranti canggih untuk komunikasi data. Walaupun pemakaian handphone yang mampu mengirim dan menerima file (smartphone) masih terbatas, namun hal ini harus tetap diwaspadai pada masa-masa yang akan datang. Bagi perusahaan yang karyawannya banyak menggunakan PDA phone atau smartphone, maka ancaman virus bagi jaringan perusahaan tersebut bisa semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan keamanan yang baik pada lingkungan perusahaan tersebut.

Penyebaran virus ponsel hampir tidak bisa dikenali, berbagai cara telah dilakukan dalam menginfeksi ponsel. Pengguna ponsel bermemori besar tentunya kerap melakukan transfer data dari kartu memori ponsel ke komputer. Pengguna pun harus berhati-hati melakukannya. Trend Micro, sebuah perusahaan antivirus asal Amerika Serikat mengumumkan keberadaan virus ponsel yang mampu menginfeksi komputer. Trend Micro mengungkap bahwa telah muncul virus yang dinamai Symbos_cardtrp.A Menurut peneliti di Trend Micro, virus tersebut awalnya beredar di ponsel berplatform Symbian Seri 60. Namun saat ini telah berkembang dan memiliki potensi untuk menyebar ke komputer yang beroperasi dengan sistem Microsoft Windows.

Seperti halnya virus ponsel lain, virus Symbos_cardtrp.A memperbanyak diri melalui bluetooth. Dua perangkat bergerak yang terpisah sejarak 10 meter, bisa berkomunikasi secara nirkabel. Virus yang berhasil menulari sasarannya kemudian menetap di kartu memori yang ada di perangkat bergerak. Melompat dari ponsel ke komputer adalah kemampuan tambahan dari virus ini.

Jika si pengguna memasukan kartu memori yang tertular ke slot kartu pada komputer mereka, kartu memori yang tertular tersebut berpotensi menularkan virus ke komputer, kemudian akan menyebar ke komputer lain. Jika berhasil dieksekusi, virus kemudian meluncurkan Worm_Wukill.B, yang akan berusaha menyebar ke komputer lainnya

Ponsel terinfeksi Cabir
Gambar 2. Tampilan layar ponsel yang terkena virus Cabir

Virus ponsel yang bernama Cabir tidak memiliki kemampuan merusak, dan bekerja hanya pada ponsel-ponsel cerdas (smart phones) yang menjalankan sistem operasi Symbian dan dilengkapi koneksi Bluetooth. Tidak seperti kebanyakan worm komputer, Cabir tidak mengeksploitasi kelemahan pada sistem operasi Symbian. Ia mengeksploitasi jalan di mana ponsel itu seharusnya bekerja. Worm Cabir ditemukan pertama kali di bulan Juni 2004 setelah grup internasional penulis virus 29A mengirimkan sampel virus tersebut ke sejumlah perusahaan antivirus.

Worm Cabir mulanya dinyatakan tak berbahaya sama sekali untuk sistem operasi Symbian. Namun, worm tersebut ternyata bisa menguras tenaga baterai ponsel, terutama ketika mencoba menginfeksi ponsel Bluetooth lain yang berada dalam radius 30 meter.

Selain Cabir, beberapa virus lain seperti Duts telah menginfeksi peranti mobile PocketPC. Sebuah backdoor flaw bernama Brador ditemukan dalam sebuah ponsel. Virus jenis Trojan ini bisa membuka akses internet atau menelepon tanpa sepengetahuan pemilik ponsel.

Commwarrior menyembunyikan diri dalam bentuk file dan mengirimkan diri melalui MMS - multimedia messaging service alias pesan multimedia - yang biasa dipakai untuk mengirimkan foto, nada dering, atau klip video di antara ponsel-ponsel canggih (smartphones). Berbeda dengan virus-virus ponsel lain, Commwarrior dapat menyebar ke semua ponsel canggih di seluruh dunia. Kebanyakan orang akan tergoda untuk membuka Commwarrior dibandingkan Cabir - yang biasanya bertanya kepada penerima apakah akan meng-"install caribe?" lewat pesan dalam layar. Alasannya, Commwarrior akan menyamar menjadi software dari Symbian atau tawaran foto-foto porno yang menggiurkan.

Virus ponsel ini diketahui secara misterius tidak seaktif yang diduga. Selain itu Commwarrior diduga memiliki feature misterius yang mencegahnya menyebar cepat. Ia seolah-olah sedang tidur dan menunggu saat untuk menyerang.


Pencegahan

Antisipasi sejak dini perlu dilakukan agar wabah virus tidak menyerang ke ponsel kita. Sekali terkena virus, akan berakibat fatal. Bisa jadi virus tersebut akan menghapus nomor telepon rekan atau saudara Anda dari daftar Phone book. Atau dapat pula mengakses internet secara otomatis tanpa kita sadari sehingga akan 'menyedot' biaya pulsa secara cepat. Semua gerak-gerik penyebaran virus harus dicegah terutama pada media yang ia gunakan untuk menginfeksi.

Matikan Bluetooth

Pertukaran data, baik dalam bentuk dokumen, lagu, maupun gambar melalui bluetooth berpotensi besar adanya serangan virus. Media ini memang sangat membantu dalam melakukan pertukaran data antar ponsel. Namun sangat berbahaya pula jika lupa mematikan fasilitas tersebut. Untuk mencegah virus melalui media ini, pastikan telah mematikan fasilitas ini.

Matikan Infrared

Sama halnya dengan bluetooth, infrared juga berpotensi besar sebagai media penyebaran virus ponsel. Umumnya jarak maksimal komunikasi melalui infrared lebih pendek dibandingkan bluetooth. Dan data yang ditransfer pun relatif kecil. Anda pun harus segera mematikan fitur ini jika sudah tidak digunakan lagi.

Non-aktifkan Wi-Fi

Pertukaran dokumen melalui media ini juga berpotensi besar terinfeksi virus. Memang masih perbatas pada ponsel cerdas (smartphone) yang memiliki fasilitas ini, sehingga penyebaran melalui media ini tidak sebesar melalui bluetooth maupun infrared. Namun jika ponsel tersebut berfungsi sebagai modem akan lain ceritanya. Seperti kita ketahui, internet merupakan sumber segala jenis virus. Apabila ponsel dihubungkan ke komputer dan berfungsi sebagai modem maka virus maupun trojan akan cepat menyusup ke ponsel Anda. Sebaiknya memasang antivirus terlebih dulu pada ponsel sehingga penyebaran virus dapat deteksi.

Cable Data

Sama halnya dengan Wi-Fi, media ini merupakan sarana paling efektif sebagai penyebaran virus. Pasalnya, ponsel secara langsung terhubung dengan komputer ketika melakukan transfer data. Memang, dengan cable data proses transfer akan lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan media lain. Hati-hati jika menginstal game, theme, maupun nada dering. Bisa jadi aplikasi tersebut telah disusupi virus. Umumnya, virus mengelabui mangsanya dalam bentuk yang disukai masyarakat seperti gambar-gambar menggiurkan. Segera nonaktifkan sambungan komputer jika telah selesai mentransfer data.

Hati-hati koneksi ke Internet

Oleh karena teknologi ponsel hampir mendekati komputer, kegiatan yang berhubungan erat dengan internet dapat pula dilakukan dengan ponsel seperti penerimaan email, chatting, download nada dering, download musik, download aplikasi, maupun menginstal aplikasi secara online. Hal inilah yang memicu tersebarnya virus ponsel secara cepat. Apabila ponsel tidak dilengkapi dengan antivirus, jangan coba-coba melakukan koneksi ke jaringan internet melalui ponsel jika tidak ingin terinfeksi virus. Meskipun hanya sebatas chatting atau menerima email. Spam dan virus akan menyusup melalui sarana tersebut.


Antivirus

Sama halnya dengan antivirus komputer, banyak pengembang antivirus komputer yang menciptakan antivirus untuk telepon selular. Hal ini dikarenakan semakin banyak jenis virus yang menginfeksi ponsel. Berikut ini terdapat beberapa antivirus yang sudah digunakan di beberapa jenis dan merek ponsel.


  • Gambar 3. Antivirus TMMS

    Trend Micro Mobile Security. Antivirus ini dapat mengidentifikasikan virus-virus yang ditargetkan untuk menyerang ponsel sejak tahun 2004, seperti SYMBOS_CABIR.A (sebuah worm yang menyebar melalui Bluetooth) dan SYMBOS_COMWAR.A (sebuah malware yang menyebar via Bluetooth dan MMS). Virus itu dikatakan akan menghantui para pengguna ponsel yang menggunakan sistem operasi Symbian 6.0. Antivirus ini juga memiliki perlindungan anti-spam SMS. Solusi tersebut diklaim memadukan perlindungan dengan fungsi-fungsi tambahan termasuk mengatur up date dan provisioning konsumen.

  • Gambar 4. Antivirus Calvinstinger

    CalvinStinger. Tool ini dapat membasmi beberapa virus seperti Blackfont, Commwarrior, Cabir, Doomboot, Fontal, Locknut, Mabir, Lasco. PbSender dan Sendtool. Software ini dapat didownload secara gratis di situs http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=306&fname=http://www.symbian-freak.com/%20news/006/04/calvin_stinger.htm. Download file tersebut ke dalam komputer anda, lalu unzip dan instal file .sis ke dalam ponsel anda.



sumber : www.e-dukasi.net

0 komentar: