Senin, 15 Desember 2008

Natal

Memahami Makna Natal



Oleh
Pdt Mangapul Sagala

Seorang pernah mengatakan: “Christmas means a different thing for a different person”. Natal memiliki makna yang berbeda untuk orang yang berbeda. Saya kira pernyataan tersebut tidak dapat disangkal.
Saya bersyukur pernah tinggal selama kira-kira sepuluh tahun di Singapura, yaitu sebuah negara yang sangat sekuler. Dalam kurun waktu tersebut, saya menyaksikan bagaimana negara tersebut sedemikian meriah dan indah pada bulan Desember. Sejak akhir bulan November, lagu-lagu Natal sudah terdengar, baik di hotel, restoran dan pusat-pusat perbelanjaan. Suasananya memang sangat jauh berbeda dari bulan-bulan sebelumnya.
Namun apa artinya semua itu? Menurut pengamatan saya, Natal lebih bernuansa business daripada kerohanian.
Barangkali, untuk seorang anak kecil, Natal berarti hadiah, di mana pada saat Natal, dia selalu mendapatkan barang baru, seperti baju baru, sepatu baru. Tanpa semua itu, rasanya, Natal belum tiba. Hal seperti itu juga yang menjadi pengalaman penulis di masa kecil.
Bagi aktivis Gereja, barangkali Natal berarti melakukan berbagai macam kesibukan, mulai dari menghias Gereja dengan berbagai dekorasi yang indah dan asesoris yang mahal, termasuk menghias pohon terang. Selain itu, ada juga kesibukan paduan suara, latihan drama, latihan menari atau berbagai jenis aktivitas lainnya. Memang, dalam kenyataannya, aktivitas anggota jemaat meningkat tajam selama Desember.
Namun, pertanyaan kritis dapat diberikan. Apakah tanpa semua itu, Natal menjadi tidak sah? Apakah orang-orang yang sibuk, bahkan dapat disebut super sibuk selama Natal telah menjamin adanya Natal yang sejati?
Dalam kenyataannya, tidak demikian. Ada cukup banyak orang yang setelah sibuk dengan berbagai kegiatan Natal, selain mengalami kelelahan, tidak mengalami apa-apa. Segera setelah Desember lewat dan memasuki Januari, segala kesibukan tersebut berakhir, simbol-simbol Natal, seperti pohon terang pun tidak lagi terlihat.
Namun apa yang masih sisa? Barangkali, jawabnya bisa sangat menyedihkan. Tidak ada yang tersisa. Hati kosong, tetap kosong dan bahkan semakin kosong. Orang-orang yang berbuat dosa, tetap berbuat dosa! Dalam kondisi demikian, Natal bukan saja menjadi tidak bermakna, tapi bahkan sesat makna.

Natal Sesungguhnya
Dalam kondisi seperti di atas, Gereja dan umat harus terus-menerus waspada agar tidak terjerat kepada kegiatan dan rutinitas semata. Untuk itu, Gereja harus melepaskan diri dari berbagai pengaruh dunia yang negatif serta terus-menerus kembali kepada Alkitab. Dengan demikian, umat dapat memahami makna Natal yang sesungguhnya.
Alkitab dengan sangat jelas mewartakan adanya makna Natal yang bersifat objektif. Maksudnya, melalui kelahiran Yesus Kristus di hari Natal tersebut, sesuatu hal yang sangat penting dan mendasar terjadi kepada manusia berdosa.
“Karena Allah sedemikian mengasihi isi dunia ini, sehingga Ia telah memberikan AnakNya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh.3:16). Itulah kabar baik yang sangat penting dan mendasar diwartakan di dalam Injil Yohanes. Dengan perkataan lain, manusia yang seharusnya binasa karena dosa, beroleh pengampunan dan keselamatan yang pasti.
Sesungguhnya, keselamatan dan hidup kekal tersebut adalah suatu anugerah yang sangat berharga yang tidak mungkin dapat dibeli dengan uang atau dicapai dengan kemampuan manusia. Hidup kekal tersebut, juga tidak dapat diberikan oleh agama dan keyakinan apapun.
Namun, sangat disayangkan, sekalipun berita Alkitab tersebut sangat jelas, dalam kenyataannya, banyak orang yang setelah merayakan Natal tetap saja tidak memiliki keyakinan akan pengampuan dosa serta kehidupan yang kekal.
Hal itulah yang pernah disaksikan oleh seorang nenek yang telah berusia lanjut. Ketika seorang pendeta bertanya ke mana jiwanya setelah meninggal, dengan ringan nenek tersebut menjawab: “Tidak tahu”.
Kiranya hal seperti itu tidak terjadi kepada kita semua. Sebaliknya, kita menunjukkan bahwa sesungguhnya segala kesibukan tersebut di atas keluar sebagai ungkapan syukur karena telah mengalami karyaNya yang sangat ajaib tersebut.
Tidak saja demikian, kehidupan seluruh umat yang telah mengalami keselamatan tersebut, harus terus-menerus diilhami oleh teladan Yesus Kristus yang sedemikian sempurna. Keteladanan Yesus tersebut sangat diperlukan dalam membangun masyarakat dan bangsa yang sedang mengalami berbagai macam krisis kehidupan.
Teladan seperti apa? Teladan Yesus yang hidup mengasihi, memang sangat diperlukan dalam dunia yang penuh kebencian dan persaingan. Teladan Yesus yang rela berkorban dan semangatNya memberi diri bagi kebaikan sesama, merupakan hal lain yang sangat penting dan mendesak untuk kita miliki, khususnya di dalam dunia yang semakin egois dan tidak perduli kepada sesama.
Akhirnya, teladan kesederhanaanNya, juga sangat diperlukan dalam zaman yang sangat menonjolkan dan membanggakan kemewahan ini. Di tengah-tengah gaya hidup yang semakin wah dan gemerlapan, ada satu fakta dan realita yang penting untuk direnungkan: Tuhan dan Juruselamat dunia, lahir di dalam palungan.
Seorang rekan pernah memberikan sebuah pernyataan yang sangat mengesankan: “Satu-satunya Pribadi yang dapat memilih tempat kelahiranNya, memilih lahir di palungan”. Jika demikian, teladan siapa yang sedang kita ikuti? n

Penulis adalah alumnus Trinity Theological College, Singapura, sedang melayani di Persekutuan Kristen Antar-Universitas (Perkantas).

Bonus :

randy travis-jingle bell rock



Selasa, 04 November 2008

Sakit Maag

Umumnya mereka yang sakit maag merasakan gejala-gejala seperti nyeri, rasa panas, melilit ulu hati terutama saat perut kosong. Biasanya nyeri akan membaik segera setelah makan dan minum, tetapi beberapa jam kemudian muncul lagi. Tidak jarang gejala yang muncul berupa mual, muntah, kembung, hilang nafsu makan dan badan lemah.

Sebenarnya sakit maag terjadi karena gangguan atau radang selaput lendir dinding lambung karena produksi asam lambung berlebihan. Sakit maag dikenal pula sebagai gastritis. Sakit maag dapat berlangsung dalam waktu singkat, kambuh-kambuhan atau kronis (menahun).

Sakit maag dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, rangsangan produksi asam lambung oleh berbagai sebab dan obat-obatan yang dapat menyebabkan perih di lambung.
Pemakaian berbagai obat misalnya obat pereda nyeri dan radang dari golongan salisilat seperti aspirin/asetosal ternyata dapat mengiritasi dinding lambung sehingga perut terasa perih. Oleh sebab itu, obat ini sebaiknya diminum setelah makan.

Gaya hidup ikut andil dalam menyebabkan seseorang sakit maag seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan yang pedas, coklat, minum alkohol dan kopi. Hal ini disebabkan makanan & minuman tersebut dapat merangsang produksi asam lambung. Kebiasaan makan tidak teratur dan merokok juga meningkatkan risiko sakit maag.

Faktor psikis memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan produksi asam lambung. Waspada bila Anda sering merasa cemas, emosi atau stres. Bisa-bisa, produksi asam lambung meningkat dan terserang sakit maag.

Sakit Maag

Penanganan sakit maag terbagi menjadi dua yaitu, tanpa obat dan menggunakan obat. Pertama-tama, lakukan penanganan tanpa obat bila sakit maag yang dirasakan tergolong baru dan ringan, antara lain:

1. Hindari perut kosong
2. Atur jadual makan dengan pola porsi kecil dan frekuensi lebih sering
3. Makanan lunak/mudah dicerna
4. Hindari makanan/mnuman yang mengandung alkohol, gas karbondioksida (soft drink), kopi, coklat
5. Selesaikan maslah dengan cepat untuk menghindari stres.

Penanganan dengan obat baru dilakukan jika penanganan tanpa obat tidak berhasil. Pilihan utama untuk sakit maag adalah antasida. Antasida bekerja dengan menetralkan asam lambung yang berlebih, sehingga melindungi selaput lendir lambung dari kerusakan.

Anda dapat membeli antasida di warung, toko obat sampai apotek karena termasuk obat bebas. Antasida yang beredar di pasaran biasanya terdiri dari campuran garam alumunium, garam magnesium dan simetikon.

Garam alumunium dan magnesium akan mengikat asam lambung sehingga mengurangi keasamn pada lambung, sedangkan Simetikon berguna untuk membantu pengeluaran gas yang berlebihan di dalam saluran cerna.

Namun perlu diingat bahwa tablet antasida dikunyah dahulu sampai lembut baru ditelan karena sudah dapat dicerna oleh enzim dalam air liur kita. Dosis lazimnya 1-2 tablet dengan maksimum 4 kali sehari. Untuk antasida cair dapat langsung diminum dengan dosis 1-2 sendok teh maksimal 4 kali sehari.

Antasida paling baik diminum pada saat perut kosong (menjelang tidur, 2 jam setelah atau sebelum makan). Sedapat mungkin hindari penggunaan antasida bersamaan dengan obat lain karena dapat mengganggu absorpsi obat lain tersebut.

Anda harus ingat bahwa penggunaan antasida tidak dianjurkan lebih dari 2 minggu karena penggunaan antasida jangka panjang justru dapat meningkatkan produksi asam lambung.

Tetap Butuh Pertolongan Medis

Tidak selamanya sakit maag bisa diobati sendiri di rumah. Konsultasi ke dokter diperlukan dalam pemakaian antasida jika: sedang diet rendah garam seperti pada hipertensi, hamil dan menyusui, anak di bawah 6 tahun, lanjut usia, atau setelah satu minggu diobati dengan antasida gejala maag tidak berkurang.

Selain itu juga perlu membedakan sakit perut karena ternyata tidak semua sakit perut itu sakit maag. Waspadalah jika muncul gejala nyeri ulu hati. Nyeri ulu hati ini juga banyak macamnya antara lain:

* Nyeri ulu hati disertai diare,
* Nyeri ulu hati disertai sesak napas, demam, keringat dingin,
* Nyeri ulu hati tidak membaik atau semakin sakit dengan pemberian makan,
* Nyeri ulu hati disertai muntah darah,
* Nyeri ulu hati disertai mual dan muntah lebih dari 3 kali sehari.

Jika terjadi gejala seperti di atas, sebaiknya segera ke dokter.


sumber: